Minggu, 23 Januari 2022

VLAN: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

 

Apa Itu VLAN ?

 

 



 

 

Virtual Local Area Network atau VLAN adalah sekumpulan perangkat yang ada di satu atau lebih jaringan LAN dan dikonfigurasikan oleh perangkat lunak sehingga dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya seolah-olah berada di saluran yang sama.

VLAN sendiri sebenarnya merupakan sebuah jaringan yang berada di dalam Local Area Network (LAN) sehingga dalam satu jaringan LAN bisa terdiri atas lebih dari satu jaringan VLAN.

Secara umum, konfigurasi jaringan Virtual Local Area Network (VLAN) dilakukan oleh perangkat lunak atau software. 

Alhasil, hal ini mampu memberikan keuntungan ketika perangkat berpindah tidak perlu melakukan setup jaringan lagi.

Fungsi VLAN

Fungsi Virtual Local Area Network atau VLAN adalah mengakomodir konfigurasi pada jaringan komputer fisik menjadi beberapa domain siaran.

Meski memiliki domain siaran berbeda, jalur yang dihasilkan oleh VLAN tersebut masih melewati perangkat penghubung yang sama. Biasanya dikonfigurasikan dengan mikrotik atau cisco.

Teknologi VLAN juga memungkinkan beberapa LAN virtual untuk saling berdampingan dalam jaringan LAN fisik. 

Metodenya sendiri biasanya menggunakan switch bukan router seperti pada konfigurasi LAN biasa.

Manfaat VLAN

Berikut ini merupakan beberapa manfaat VLAN yang bisa ANda dapatkan, dari berbagai manfaat tersebut diharapkan Anda bisa mempertimbangkan apakah ingin menggunakan VLAN atau tetap memanfaatkan jaringan LAN tradisional.

1. Menambah Keamanan

LAN atau Local Area Network merupakan sebuah jaringan private yang tidak bisa diakses oleh sembarang user.

Dari segi keamanan, LAN tentu sangat maksimal karena setiap akses harus mendapat permission atau izin dari administrator jaringan.

Adapun VLAN (Virtual Local Area Network) sendiri konsepnya hampir sama seperti LAN konvensional, hanya saja jaringan yang digunakan kini sudah bersifat nirkabel sehingga bisa diakses dari mana saja.

Faktor keamanan sendiri menjadi sangat penting bagi sebuah bisnis atau perusahaan karena ada berbagai data sensitif yang harus dijaga. 

VLAN dapat bermanfaat untuk membatasi akses ke berbagai data sensitif tersebut sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan akses dari orang tidak bertanggung jawab.

2. Efisiensi Biaya

Sebagaimana kita ketahui, untuk menggunakan LAN diperlukan jaringan kabel yang cukup banyak sehingga membutuhkan biaya pemasangan yang lumayan besar. 

Dengan VLAN (Virtual Local Area Network) Anda tetap akan mendapatkan fasilitas dan fitur-fitur dari LAN tanpa harus repot-repot menyiapkan kabel.

Hal ini tentu sangat efektif dan efisien karena perusahaan bisa menghemat biaya pembelian kabel LAN ketika ada komputer baru yang ingin dihubungkan. 

Selain itu, sistem jaringan VLAN juga tidak menggunakan router dimana membutuhkan lebih banyak pemrosesan, tapi memakai switch yang jauh lebih mudah penggunaannya.

3. Tidak Perlu Mengatur Ulang Jaringan Komputer

Agar bisa tetap terkoneksi ke jaringan LAN, maka setiap komputer yang dipindahkan harus diatur ulang. Hal ini tentu membutuhkan banyak waktu karena harus dilakukan mulai dari awal.

Nah, dengan memanfaatkan jaringan VLAN Anda dapat memindahkan komputer kapan saja dan dimana saja tanpa harus mengatur ulang jaringan LAN. 

Pasalnya, komputer yang dipindahkan akan tetap terhubung dengan jaringan VLAN.

4. Peningkatan Kinerja yang Lebih Baik

Dari segi kinerja, VLAN dapat membuat layer datar 2 jaringan menjadi beberapa grup kerja logis guna mengurangi beban traffic pada jaringan. 

Hal ini bertujuan untuk memisahkan antara jaringan non esensial dan jaringan penting sehingga performanya semakin optimal.

5. Memudahkan Administrasi

Manfaat VLAN berikutnya adalah penyederhanaan proses administrasi. Dengan adanya jaringan VLAN sebuah komputer server tidak perlu datang langsung ke area komputer server untuk masuk ke jaringan.

Semua komputer bisa terkoneksi dan menjangkau server dari tempat lain, adapun keberadaan komputer server memudahkan administrator untuk melakukan pengaturan dan kontrol terhadap jaringan agar lebih aman.

Jenis-Jenis VLAN 

Berdasarkan fungsinya, VLAN dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. VLAN default

VLAN default adalah sebutan untuk menamai konfigurasi sejak sakelar pertama kali dinyalakan. Jenis VLAN ini masih standar dengan semua port switch yang tersedia dan terhubung dalam fungsi dasar.

2. Data VLAN

Jenis VLAN yang satu ini memiliki fungsi utama untuk mengatur lalu lintas data yang terjadi dalam sebuah jaringan VLAN.

3. VLAN Suara

Secara garis besar, VLAN Suara adalah jaringan yang sudah mendukung layanan VoIP dan sudah dirancang khusus untuk menunjang kebutuhan komunikasi berbasis suara. 

4. Management VLAN

Sesuai namanya, jenis VLAN yang satu ini adalah sistem jaringan virtual Local Area Network yang dikonfigurasikan untuk kebutuhan saklar management.

5. VLAN asli

VLAN asli adalah jaringan VLAN yang dikembalikan ke port jika tidak memiliki tag atau tidak ada di bagasi.

Cara Kerja VLAN

Secara umum, cara kerja VLAN yakni menghubungkan semua perangkat komputer dalam lebih dari satu jaringan Local Area Network. 

Jaringan VLAN menyediakan akses data ke semua client komputer yang terhubung ke switch dan diberi ID yang sama.

Server VLAN pada dasarnya membuat domain broadcastnya sendiri, memisahkan jaringan fisik menjadi beberapa jaringan logis. 

Di atas kertas, lalu lintas komunikasi VLAN diatur oleh server, kemudian switch memastikan bahwa data pergi dan diakses ke proses selanjutnya seperti LAN pada umumnya..

Kesimpulan

VLAN adalah salah satu teknologi jaringan yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan koneksi antar jaringan komputer perusahaan.

Ada banyak keuntungan dan manfaat dari VLAN yang bisa didapatkan jadi sangat cocok bagi Anda yang ingin mengoptimalkan networking di perusahaan yang sedang berkembang.

Terlepas dari itu, selain menggunakan LAN atau VLAN, di masa pandemi seperti sekarang ini Anda juga bisa memanfaatkan VPN sebagai layanan untuk mengamankan jaringan.

VPN atau Virtual Private Network berfungsi untuk mengenkripsi jaringan internet ketika mengakses data-data sensitif perusahaan dari jarak jauh. 

Teknologi ini mampu meminimalisir adanya interupsi atau gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga file rahasia Anda tetap terjaga.

 

Protocol Data Unit

Apa itu PDU?

Protocol Data Unit atau PDU adalah istilah Open System Interconnection (OSI) yang digunakan dalam telekomunikasi dan mengacu pada kumpulan informasi yang ditambahkan atau dihapus oleh lapisan model OSI. 

Setiap lapisan dalam model menggunakan PDU untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, hanya dapat dibaca oleh perangkat penerima dan kemudian diserahkan ke lapisan selanjutya. Singkatnya, PDU berbentuk potongan data pada setiap lapisan dan berjalan pada lapisan yang lain/model (model OSI dan TCP/IP).

Pada referensi OSI juga terdapat 7 lapisan yang masing-masing memiliki fungsi dan berurutan dari bawah ke atas ataupun dari atas ke bawah.

Setiap lapisannya terdapat format spesial berupa fitur dan fungsi protokol.

 

7 Layer Model Referensi OSI

 

 



 

1. Layer pertama disebut physical layer. (PDU) Power Data Unit-nya adalah Bits

2. Layer kedua disebut data link layer. (PDU) Power Data Unit-nya adalah Frame.

3. Layer ketiga adalah network layer. (PDU) Power Data Unit-nya adalah Packet.

4. Layer keempat adalah transport layer: (PDU) Power Data Unit-nya adalah  Segments untuk TCP, datagram untuk UDP.

5. Sedangkan layer 5 – 6 – 7 (Sesi – Presentasi dan Aplikasi): (PDU) Power Data Unit-nya adalah Data.

 

4 Power Data Unit dengan model TCP/IP:

 

 



 

Bits, PDU yang biasa dipakai pada transmisi data biner via media.

Lapisan pertama: Link Layer, Power Data Unit-nya adalah Frame.

Lapisan kedua: Internet Layer, Power Data Unit-nya adalah Packet.

Lapisan ketiga: Transport Layer, Power Data Unit-nya adalah Segment.

Lapisan keempat: Application Layer, Power Data Unit-nya adalah Data.

  

Routing Protocol

 

Apa itu Routing?

 



 

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya

 

Konsep dasar routing

Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.

  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

 

Pengertian Routing Protocol

Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:


1. Interior Routing Protocol

Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui:

  • Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway, sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan bertambah.

 

  • Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat melewati dua atau lebih rute secara pararel.

 

2. Exterior Routing Protocol


Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.


·      Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.

 

·      Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.

 

 

Transport Layer

 

Apa Itu Transport Layer?

 

 



 

Sesuai dengan namanya, transport layer jaringan komputer yang merupakan sebuah lapisan transportasi. Transport layer ini dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke dalam jaringan koneksi yang sama. Transport Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan data ke proses aplikasi yang sesuai pada komputer host.

Proses penyampaian data yang dilakukan oleh transport layer ini melibatkan multiplexing statistik data dari beberapa proses aplikasi yang berbeda, yaitu dengan cara membentuk paket data, dan nomor port tujuan dalam header setiap paket data yang berada pada Transport Layer. Nomor port merupakan soket jaringan, yaitu alamat identifikasi proses-proses komunikasi. Dalam model OSI, fungsi ini didukung oleh Session Layer.

 

Fungsi dari Transport Layer

Ada banyak fungsi utama dari transport layer. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari transport layer :

1. Menerima data dari session layer

Session layer adalah layer atau lapisan yang berjalan atau bekerja sebelum masuk ke dalam transport layer. Setelah data melewati session layer, maka tugas berikutnya dari transport layer adalah menerima segala bentuk data yang sudah melewati session layer, untuk kemudian diproses lebih lanjut di dalam transport layer.

2. Memecah data menjadi bagian – bagian yang lebih kecil

Sebuah data terkadang terlalu besar untuk diteruskan di dalam sebuah sistem atau siklus jaringan komputer. Karena itu, untuk dapat meneruskan sebuah data dengan tepat dan baik, dibutuhkan sebuah proses pemecahan data, yang berguna untuk mempermudah proses transmisi data dan mempermudah data agar bisa melewati layer atau lapisan selanjutnya dengan lebih baik, optimal dan efisien.

3. Meneruskan data ke network layer

Setelah transport layer menerima data dari session layer, maka kemudian transport layer akan memeceh data – data tersebut ke dalam bentuk paket data yang lebih kecil. Setelah data diubah menjadi paket data yang lebih kecil, maka paket data tersebut kemudian dikirimkan atau diteruskan ke dalam layer atau lapisan berikutnya, yaitu network layer.

Pada saat paket data masuk ek dalam network layer, maka paket data tersebut akan diberi header, sehingga tidak “tercecer” dan dapat disatukan kembali serta dideteksi kesalahan dan kerusakan pada paket data tersebut.

4. Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat

Karena merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai transport, alias pembawa pesan, maka sudah pasti transport layer memiliki fungsi yang sangat vital dalam membawa atau mengirim paket data. Transport layer berperan untuk memastikan bahwa semua data atau paket data yang melewati lapisan transport layer ini bisa tiba di sisi lainnya dari jaringan dengan tepat dan tidak salah sasaran. Atau paling tidak, transport layer harus memastikan bahwa paket data bisa diteruskan seluruhnya e lapisan atau layer erikutnya, yaitu network layer.

5. Mengirim segment dari satu host ke host yang lain

Fungsi berikutnya dari transport layer adalah mengirimkan segment atau pecahan data dari satu host ke host yang lain.

6. Memastikan realibilitas data

Transport layer memiliki fungsi sebagai pengetes realibilitas data. Dengan demikian, maka setiap data yang sudah melewati transport layer pasti memiliki realibilitas yang baik, sehingga dapat diteruskan ke lapisan berikutnya, dan prose koneksi akan berjalan dengan baik.

7. Mengatur lalu lintas dari sebuah jaringan

Transport layer juga memiliki fungsi lainnya yang tentu saja tidak kalah penting. Transport layer dapat membantu mengatur lalu lintas pada sebuah jaringan, terutama pad jaringan yang sangat sibuk dan juga padat. Hal ini dilakukan oleh transport layer untuk menghindarkan sebuah jaringan dari kondisi kemacetan jaringan. Kemacetan jaringan tentu saja akan sangat mengganggu kinerja dari sebuah jaringan, dan dapat memperlambat proses transmisi data yang ada.

 

Peran Penting dari Transport Layer

Selain memiliki 4 fungsi dasar yang sudah disebutkan diatas, transport layer sendiri memiliki beberapa peran penting yang didefinisikan secara teknis. Ada beberapa peran penting dari transport layer secara teknis, yaitu :

1. Service point addressing

Service point addressing mengacu pada kemampuan dari transport layer dalam menentukan dan menangani pengiriman data yang spesifik untuk aplikasi yang berlainan. Aplikasi yang berlainan tentu saja harus memperoleh jenis message yang berlainan pula, sehingga harus memiliki alamat atau address tersendiri. Alamat atau address tersendiri inilah yang dikenal denan nama service point addressing, yang merupakan peran dan tanggung jawab dari transport layer.

2. Segmentation dan Reassembly

Layer transport juga memiliki peran penting dalam melakukan reassembly dan egmentation. Hal ini berarti transport layer dapat memecah belah data menjadi segment atau paket data tertentu, dan begitu pula sebaliknya, dimana transport layer memiliki peran yang juga penting untuk melakukan proses reassembly, atau penyatuan kembali segmen – segmen tersebut menjadi satu kesatuan data yang utuh.

3. Connection Control

Transport layer juga memiliki peran penting lainnya sebagai conecctionless ataupun connection oriented, dan dapat mengontrol jenis connection yang akan digunakan dalam proses transmisi data.

4. Flow Control

Transport layer juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam melakukan proses flow control, atau pengontrol aliran. Jadi, transport layer dapat mengatur bagaimana alur yang terjadi dalam sebuah koneksi, terutama dalam hal koneksi yang bertipe end – to end connection.

5. Error Control

Transport layer juga memiliki fungsi dan tugas teknis dalam melakukan pnengontrolan terhadap error atau error control. Sama seperti flow control, error control yang dilakukan oleh transport layer dilakukan pada koneksi end – to end connection.

 

Protokol Pada Transport Layer

Sesuai dengan namanyam yaitu transport layer, terdapat protocol yang mengatur kinerja dari lapisan atau layer protocol ini. Protocol yang mengatur serta membuat supaya transport layer dapat bekerja secara optimal adalah TCP atau Transmission Control Protocol. Protocol ini berguna untuk mengatur proses transmisi yang terjadi pada sebuah koneksi atau jaringan, dalam hal ini membantu transport layer dalam mengirimkan data – data terutama dalam koneksi end – to end connection.

 

APPLICATION LAYERS

 

Apa itu Application Layers?

 

 



 

Application Layers adalah lapisan paling atas dari protokol model OSI (Open System Interconnections), di mana tugasnya adalah mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antara pemakai, software aplikasi maupun antara peralatan di dalam sebuah sistem.

Application Layer juga dapat diartikan sebagai lapisan yang bekerja pada program tertentu, di mana application layer tersebut akan bekerja pada komputer server atau komputer client. Secara lebih sederhana, application layer merupakan lapisan OSI Layer yang menyediakan interface antar aplikasi yang nantinya digunakan untuk melakukan komunikasi dalam jaringan.

Application layer merupakan lapisan yang terdekat dengan user komputer. Karena terdapat dalam sistem jaringan komputer , maka application layer bisa menjadi lapisan awal atau terakhir, sehingga bisa berkaitan dengan berbagai aplikasi software dan aplikasi dalam komputer seperti web browser, email client, dan lain-lain.

 

Fungsi Application Layer

Application Layer memiliki beberapa fungsi , yaitu :

1. Untuk mengumpulkan informasi dan data

Application layer berfungsi sebagai kolektor untuk semua informasi dan data yang diterima. Data-data yang sudah ditansmisikan melalui jaringan komputer, akan dikumpulkan menjadi satu dan ditampilkan dalam aplikasi. Sedangkan ketika user mengirimkan data, maka layer akan bekerja untuk mengumpulkan seluruh data tersebut kemudian meneruskannya ke layer selanjutnya yaitu presentation layer agar bisa diproses lebih jauh di jaringan.

2. Sebagai user interface

Layer juga berfungsi sebagai user interface ketika menampilkan data. User interface di sini berarti suatu aplikasi yang digunakan oleh user untuk mengakses data dan konten lain yang ditransmisikan melalui jaringan. Dengan adanya layer ini, maka user dapat melihat konten dan data yang diterima dengan mudah dan cepat. Sebagian besar user interface yang bekerjasama dengan layer ini merupakan aplikasi atau program yang banyak menampilkan pesan, seperti email, web browser, aplikasi chatting, dan lain-lain.

3. Sebagai virtual terminal

Layer memungkinkan user untuk bisa masuk ke dalam remote host karena layer akan membuat emulasi terminal perangkat lunak. Dengan cara ini, komputer pengguna dapat berkomunikasi dengan terminal software dan host. Kemudian, remote host tersebut akan berfikir bahwa dia berkomunikasi dengan salah satu terminalnya sendiri sehingga memungkinkan user untuk bisa masuk.

 

Protokol Aplication Layer dalam Model OSI jaringan komputer.

Ada beberapa protokol yang bekerja pada Aplication Layer dalam jaringan komputer, diantaranya: 

1. Protokol DNS

Protokol ini adalah protokol dari sistem nama domain dan juga diartikan sebagai salah satu protokol yang paling penting dalam jaringan komputer karena DNS membantu menetukan alamat IP pada setiap komputer sehingga semua komputer dapat saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan IP Address yang sudah disetting dalam setiap komputer.

2. Protokol HTTP

Protokol ini sudah tidak asing lagi ditelinga semua orang karena keberadaan HTTP tersebut populer dibeberapa kalangan. HTTP ini adalah protokol yang banyak digunakan pada sebuah web browser untuk mengambil sebuah halaman website yang dikompilasi dengan menggunakan sistem HTML.

HTTP ini juga berhubungan dengan protokol WWW dan merupakan bagian paling penting dari IP atau juga dengan TCP. 

3. Protokol POP3/SMTP

Protokol ini merupakan protokol yang penting dalam hal pengiriman surat elektronik atau banyak dikenal dengan email dan yang sejenisnya.

4. FTP

FTP adalah protokol yang digunakan untuk mentransmisikan dan juga mentransfer data dalam jaringan internet, sehingga pengguna bisa mengirim data dan juga file ke komputer lain hanya dengan menggunakan aplikasi saja tanpa perlu menggunakan flash drive.

5. DHCP

DHCP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk membantu mengkonfigurasi alamt IP komputer anda pada jaringan komputer.

6. Telnet

Telnet merupakan protokol yang banyak digunakan dan juga diakses dengan jarak jauh ke komputer. Fungsi dari telnet ini yakni sangat berperan penting untuk melakukan remote pada sebuah jaringan komputer dan menjalankan komputer dengan jarak jauh asalkan terhubung dengan jaringan internet. Salah satu contoh dengan menggunakan aplikasi Team viewer yang diinstal di dalam komputer maka bisa digunakan untuk meremote komputer dengan jarak jauh. 

 

Network Layer

 


Apa itu Network Layer?

 



 

 

Network layer jaringan komputer atau yang bisa juga kita kenal dengan istilah lapisan jaringan merupakan salah satu bagian layer pada keseluruhan sistem OSI Layer Reference Model yang terdiri dari 7 buah lapisan atau layer. Network layer adalah layer atau lapisan yang bekerja di antara data link layer dan transport layer, tergantung pada proses yang sedang berlangsung. 

Network layer merupakan sistem logic yang sangat erat kaitannya dengan proses transmisi data, karena menghubungkan komputer ke dalam berabagai jaringan – jaringan yang sudah ada. MAC address juga memiliki peran penting dalam lapisan ini, bersamaan dengan pendefinisian dari IP address (Internet Protocol).

 

Fungsi dari Network Layer

Network layer, yang merupakan lapisan ke lima pada keseluruhan sistem jaringan OSI Layer memiliki beberapa fungsi dalam jarignan komputer. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari network layer 

1. Menentukan tujuan data pada sebuah jaringan

Sebuah data dan juga paket data tentu saja memiliki tujuan. Tujuan dari paket data tersebut adalah komputer lainnya yang juga sudah terhubung ke dalam jaringan. Untuk dapat menentukan komputer mana yang akan ditransmisikan paket datanya, maka network layer memiliki peran yang sangat penting. Network layer akan menentukan kemana sebuah paket data akan ditransmisikan, sesuai dengan perintah yang sdah diberikan kepadanya.

2. Mendefinisikan alamat IP

Untuk dapat menentukan komputer mana yang akan menjadi tujuan dan juga menerima paket data yang akan ditransmisikan, maka network layer kemudian akan mendefinisikan masing – masing alamat IP atau IP address. IP address merupakan sebuah alamat unik yang dimiliki oleh setiap komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan komputer.

Dengan begitu, nantinya network layer akan lebih mudah menentukan tujuan dari paket data yang akan dikirimkan olehnya. IP address ini akan secara otomatis didefinisikan dan dicari oleh network layer, sebagai alamat tujuan paket data tersebut.

3. Membuat header pada peket – paket data yang ada

Header diibaratkan seperti sebuah ‘judul’ pada paket data. Dengan adanya header ini, paka paket data (yang merupakan bagian atau fragmen dari sebuah data) akan memiliki header tersendiri dan tidak akan terpecah belah. Misalnya, sebuah data bernama X, akan dipecah ke dalam bentuk paket data, dengan masing – masing header “X1, X2, X3, dst”.

Dengan adanya header ini, maka setiap paket data akan memiliki header yang sama, sehingga ketika nantinya paket data akan disatukan kembali menjadi sebuah data yang utuh, paket data tersebut dapat disatukan kembali dengan mudah, dan bisa terdeteksi apabila ada paket data yang hilang ataupun mengalami kerusakan.

4. Melakukan proses routing

Proses routing merupakan proses pemberian rute dari sebuah paket data. Selain membantu mendefinisikan IP address, network layer juga memilki fungsi yang sangat penting untuk meneruskan paket data yang sudah ada menuju penerimanya melalui rute – rute tertentu. namun demikian, rute – rute tersebut sudah terlebih dahulu didefinisikan melalui apa yang kita kenal dengan nama tabel routing.

Dengan demikian tiap paket data akan dikirmkan ke alamat yang sudah didefinisikan sebelumnya, sehingga dapat mencegah terjadinya salah alamat.

 

Perangkat keras yang berhubungan dan digunakan dalam network layer

Sama seperti lapisan logic lainnya, network layer merupakan lapisan yang tidak dapat dilihat dan diraba secara fisik, namun memiliki asosiasi dan keterkaitan kerja yang erat dengan perangkat keras jaringan komputr secara fisik. Salah satu perangkat keras yang bekerja dengan network layer adalah router.

Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang memiliki fungsi sangat penting dalam meneruskan paket data dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengna menggunakan rute – rute tertentu. Dalam router, kita juga mengenal istilah tabel routing, yaitu merupakan sebuah sistem tebel, yang mirip seperti sistem peta atau sistem penjadwalan, yang berisi jalur atau rute mana saja yang bisa dilewati oleh sebuah paket data, rute atau jalan mana yang sdah tidak bisa digunakan, serta pembuatan rute baru.

Dalam prosesnya, network layer menggunakan protocol yang mendukung pengalamatan secara hierarkis, dimana protocol tersebut mengijinkan adanya alamat unik dan batasan wilayah, serta metode untuk melakukan pemilihan jalur di saat sebuah data ingin berhubungan dengan jaringan lain.

 

Konsep IP Address

 

Konsep IP Address

 

Apa Itu IP Address?

 


 

Internet Protocol Address atau IP Address adalah barisan angka yang dimiliki setiap perangkat yang terhubung dengan internet. Deretan angka-angka ini berbeda antara satu perangkat dengan lainnya dan digunakan agar saling berhubungan dalam jaringan internet.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumya, IP Address berperan dalam menghubungkan suatu perangkat ke jaringan internet. Lalu, bagaimana dapat mengakses internet dengan deretan angka-angka tersebut?

Pada dasarnya, setiap website memiliki IP Address tersendiri. Pada saat kamu mengakses sebuah situs, terjadi pertukaran data-data antara situs tersebut dengan perangkat yang kamu gunakan. Proses itu terjadi berkat adanya IP Address atau alamat yang menghubungkan perangkat ke jaringan internet.

 

Jenis IP Address

Jenis-jenis alamat IP dapat dikategorikan berdasarkan beberapa aspek seperti cakupannya, cara memperolehnya dan dari web hosting yang digunakan. Simak penjelasannya di bawah ini ya!

Berdasarkan luas cakupannya, alamat IP dibagi menjadi dua jenis, IP Publik dan IP Privat. Cakupan yang dimaksud di sini adalah seberapa luas cakupan penggunaan alamat IP tersebut dalam sebuah jaringan. Berikut penjelasannya.

IP Publik

Jenis IP Publik menghubungkanmu dengan jaringan internet secara global. Cakupannya sangat luas dan digunakan oleh segala perangkat yang dipergunakan untuk umum. Pengguna IP Publik dapat mengakses internet karena jenis alamat IP inilah yang menghubungkan perangkat ke jaringan internet.

Pengguna internet mendapatkan IP Publik melalui provider internet atau ISP (Internet Service Provider) yang digunakan.

IP Privat

Berkebalikan dengan IP Publik, IP Privat digunakan hanya untuk jaringan lokal. IP Privat biasanya digunakan untuk sistem jaringan lokal (LAN) seperti misalnya yang digunakan di perkantoran, hotel, dan lain-lain.

Di setiap jaringan lokal, tiap perangkat yang tetap mempunyai alamat IP Privat tersendiri. Alamat IP Privat ini memungkinkan setiap perangkat dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam lingkup lokal.

IP Dinamis

Sesuai dengan namanya, IP Dinamis dapat berubah sewaktu-waktu. Hal tersebut terjadi karena jumlah alamat IP yang kian menipis, maka penggunaannya pun bergantian. Jenis IP Dinamis biasanya digunakan untuk umum.

Penyedia layanan internet (ISP) yang bertanggung jawab untuk mengatur alokasi pemberian alamat IP ke pelanggannya. Maka dari itu, alamat IP penggunanya dapat berubah sewaktu-waktu. Melakukan restart perangkat atau router internet juga dapat menyebabkan berubahnya alamat IP.

 IP Statis

Berbeda dengan IP Dinamis, IP Statis tidak akan berubah-ubah. Penggunanya melakukan pemesanan khusus terhadap alamat IP kepada ISP dengan membayar sejumlah biaya.

IP Statis biasanya digunakan oleh penyedia serverweb hosting, ataupun lembaga penting yang sangat bergantung pada layanannya.

ISP akan memberikan alamat IP Statis kepada pelanggan yang melakukan reservasi dan memastikan alamat IP tidak akan berubah.

Shared IP

Shared IP merupakan jenis alamat IP yang digunakan oleh beberapa domain/situs dalam satu server yang sama. Alamat IP jenis ini biasanya dipakai pada layanan shared hosting.

Dedicated IP

Jika Shared IP digunakan bersama-sama oleh beberapa domain dalam satu server, berbeda halnya dengan Dedicated IP. Jenis alamat IP Dedicated hanya digunakan oleh satu domain.

Alamat IP jenis ini hanya dimiliki oleh satu domain/situs saja. Dengan menggunakan Dedicated IP, reputasi domain pengguna tidak terpengaruhi oleh domain lainnya. Dedicated IP umumnya digunakan oleh pengguna cloud VPS hosting dan pengguna dedicated hosting.

 

Mengenal Fungsi-Fungsi dari IP Address

Banyak sekali fungsi-fungsi IP Address yang dapat mendukung aktivitas kita dalam berinternet. Adapun fungsinya seperti sebagai sebuah identitas alamat perangkat dalam sebuah jaringan dan sebagai alat identifikasi host atau interface.Penjelasan mengenai fungsi dari IP Address adalah sebagai berikut.

 

  • IP Address sebagai identitas alamat perangkat

IP address digunakan sebagai identitas alamat setiap perangkat jaringan yang akan melakukan komunikasi antar perangkat. Fungsi ini sangat berguna bagi perangkat komputer dalam hal mengakses internet. Jika pengguna ingin mengetahui alamat perangkat yang digunakan, pengguna bisa melihatnya di pengaturan jaringan atau menuliskan what my ip di web browser.

  • IP Address sebagai alat identifikasi interface atau host

Perangkat komputer yang digunakan dalam sebuah jaringan disebut sebagai host. Penggunaan IP address harus berbeda pada setiap host/perangkat. Nah, karena hal inilah yang membuat IP Address setiap perangkat yang terhubung pada jaringan komputer akan memiliki sifat yang unik dan berbeda satu sama lainnya.

 

Apa Saja Manfaat IP Address

 



 

Manfaat secara umum yang dapat dirasakan bagi pengguna internet dengan adanya IP Address adalah aksesibilitas yang mudah dalam melakukan kegiatan internet. Manfaat ini berkaitan erat dengan fungsi IP Address sebagai identitas sebuah perangkat. Jika dianalogikan sebuah perangkat sebagai manusia dan IP Address adalah sebuah nama, tentu hal ini akan mempermudah komunikasi antar manusia tersebut. Jadi, manfaat utama dari penggunaan IP Address ini bagi pengguna internet yaitu dapat melakukan komunikasi data, mengakses informasi, dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan internet.

 

Bagaimana Cara Kerja IP Address

 

 



 

Ketika mengirim email, kita mengakses jaringan yang terhubung ke internet atau yang memberi Anda akses ke internet. Hal ini akan terhubung ke provider internet (ISP) apa pun yang Anda miliki di rumah atau menggunakan jaringan perusahaan di kantor. Untuk melakukan ini dengan sukses, komputer Anda menggunakan protokol internet, dan alamat IP Anda digunakan sebagai alamat pengirim virtual untuk membuat koneksi. Alamat IP dibagi menjadi dua bagian: alamat jaringan dan alamat host (host = perangkat spesifik pada jaringan).

Di sinilah semuanya datang bersama. Beberapa oktet pertama dalam alamat IP mengidentifikasi jaringan. Jumlah oktet yang tepat tergantung pada kelas jaringan. Misalnya, dalam alamat Kelas A, bagian jaringan terkandung dalam oktet pertama, sedangkan sisa alamat digunakan untuk menunjukkan subnet dan host. Dalam alamat Kelas B, dua oktet pertama adalah bagian jaringan, sedangkan sisanya untuk subnet dan host, dll.

 

Kesimpulan

Ternyata IP Address merupakan salah satu komponen penting agar kita dapat terhubung dengan internet melalui perangkat yang sedang digunakan.

Alamat IP adalah deretan angka yang dimiliki tiap perangkat untuk terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna internet, alamat IP akan semakin dibutuhkan. Fungsi dasarnya sebagai identitas perangkat dan alamat pengiriman data adalah hal yang krusial bagi proses penggunaan internet.

 


VLAN: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

  Apa Itu VLAN ?         Virtual Local Area Network atau VLAN adalah sekumpulan perangkat yang ada di satu atau lebih jaringan L...