Minggu, 16 Januari 2022

Protokol Jaringan

Pengertian Protokol Jaringan

 


Singkatnya, protokol jaringan adalah sistem yang mengatur komunikasi, hubungan, dan perpindahan data yang ada pada sebuah komputer dan jaringan.

Sistem ini menentukan aturan-aturan yang perlu ditaati oleh perangkat pengirim dan juga penerima agar hubungan jaringan berlangsung dengan baik.

Teknologi protokol juga bisa dibilang sebagai media yang menghubungkan perangkat pengirim dan juga penerima untuk bisa saling komunikasi dan bertukar informasi.

Awalnya, protokol hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja. Namun seiring dengan berkembangnya internet, munculah beberapa jenis protokol berbeda.

Nah untuk menghindari ketidakcocokan jenis protokol dengan yang lainnya, munculah sebuah standarisasi protokol yang sering juga dikenal dengan Open System Interconnection (OSI).

Nah OSI ini berperan sebagai konsep dasar dan preferensi teori cara protokol bekerja. Untuk saat ini, TCP/IP adalah standar protokol yang sering digunakan dan diterima secara umum.

Sesuai dengan namanya, protokol jaringan juga bisa diterapkan pada jaringan apapun; mulai dari jaringan perangkat lunak (software) atau jaringan perangkat keras (hardware).

Contoh sebuah protokol jaringan adalah ketika Anda mencoba untuk mengakses dan membuka isi sebuah website melalui web browser pada komputer.

Disini browser akan mengirimkan data yang berupa permintaan kepada web server (penerima) yang akan menampilkan isi website tersebut pada layar komputer Anda.

Nah sebelum browser Anda mengirimkan data pada web server, permintaan tersebut akan melewati berbagai protokol yang ada pada browser dan web server tersebut.

Jika pengiriman data berhasil melalui berbagai protokol yang tersedia, maka proses transfer pun akan berlangsung dengan lancar dan website akan ditampilkan dengan sempurna. 

Fungsi Protokol

Nah selain menghubungkan dua jaringan, protokol juga punya banyak fungsi lainnya. Berikut adalah beberapa fungsi protokol yang lainnya: 

1. Timeouts

Protokol juga digunakan untuk melakukan self-destructive counter (menghancurkan diri sendiri) pada setiap IP paket yang sudah kadaluarsa dan rusak.

Ini membantu jaringan untuk memberikan batasan umur dari paket dan juga mencegah jaringan mengalami overload karena paket yang rusak.

2. Reassembly

Saat data masuk pada jaringan protokol, informasi yang terkirim akan dipecah menjadi beberapa paket berbeda. Ini dilakukan untuk menghindari ukuran paket yang terlalu besar.

Nah karena pecahan paket tidak dikirimkan secara berurutan, fungsi reassembly adalah untuk menyusun ulang paket paket tersebut saat tiba di jaringan penerima.

3. Options

Protokol juga bisa digunakan untuk mengizinkan komputer pengirim untuk memutuskan bagian dari paket yang akan didapatkan oleh komputer penerima.

Hal ini dilakukan untuk menemukan bagian terpenting yang perlu disampaikan ke jaringan penerima dan menambahkan keamanan paket.

4. Flow Control

Protokol jaringan juga berfungsi untuk mengatur perjalanan data dari transmitter dan receiver satu-persatu untuk membantu membatasi jumlah data yang terkirim.

Flow control juga menentukan proses transfer informasi antara pengirim dan penerima serta mengaktifkan dan menonaktifkan transmisi informasi.

Jenis-Jenis Protokol Jaringan

Dengan banyaknya jaringan komputer yang ada saat ini, pastinya ada juga banyak jenis protokol yang tersedia. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. TCP/IP

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TCP/IP adalah standar protokol jaringan komunikasi data yang banyak digunakan oleh pengguna internet.

Standar TCP (transmission control protocol) dan internet protocol (IP) mengatur proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain melalui koneksi internet.

2. Domain Name System (DNS)

Protokol jaringan domain name system adalah sebuah distributed database yang digunakan dalam pencarian nama komputer dalam sebuah jaringan TCP/IP.

DNS mampu bekerja dengan baik pada jaringan pada skala kecil sampai dengan skala global. Umumnya, jaringan ini digunakan pada website dan aplikasi di internet.

3. HTTPS

Jika Anda sering berurusan dengan website dan internet, tentunya Anda sudah pernah mendengar istilah HTTPS sebelumnya bukan?

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah sebuah protokol jaringan yang mengatur komunikasi dan transfer data antar client (web browser) dan server. 

Nah HTTPS adalah versi yang lebih aman dari protokol HTTP biasa. Hal ini dikarenakan HTTPS mendapatkan dua lapis enkripsi dari SSL dan TLS.

Umumnya, Anda bisa melihat protokol HTTPS digunakan pada banyak website di internet. Protokol jaringan yang satu ini digunakan untuk menjaga keamanan jaringan.

4. SSH (Secure Shell)

SSH (secure shell) adalah protokol transfer yang memungkinkan penggunanya untuk mengontrol sebuah perangkat dari jarak jauh melalui koneksi internet.

Dengan SSH, user bisa mengakses dan memodifikasi berbagai macam pengaturan maupun file yang ada di dalam perangkat penerima secara remote dengan aman.

Penutup

 Protokol adalah salah satu sistem  dan teknologi yang berperan penting dalam proses perpindahan data di Internet. Tanpanya, transfer data mungkin akan lebih rumit dan tidak aman.

Nah pada artikel ini kami sudah membahas secara lengkap apa itu protokol jaringan. Mulai dari pengertian, fungsi, dan juga jenis-jenis yang perlu Anda ketahui.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VLAN: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

  Apa Itu VLAN ?         Virtual Local Area Network atau VLAN adalah sekumpulan perangkat yang ada di satu atau lebih jaringan L...